Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah setelah Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell meredam harapan investor untuk penurunan suku bunga tahun ini, pada Kamis (14/11). Powell mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter.
Dalam acara The Fed di Dallas, Powell mengatakan dengan ekonomi yang masih tumbuh, pasar tenaga kerja yang solid, dan inflasi yang masih di atas target 2%, Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga dengan hati-hati.
Para pialang masih bertaruh pada penurunan 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan Desember. Namun, probabilitasnya turun menjadi 62% dari 76% pada Kamis (14/11) sore hari dan dari 82,5% pada hari Rabu (13/11). Hal ini terlihat pada indikator CME FedWatch.
“Komentar dari Powell mendinginkan optimisme terhadap jalur penurunan suku bunga. Namun, kita tidak bisa menerima begitu saja inflasi dan tenaga kerja yang seimbang, ini adalah pesan yang menggembirakan bagi perekonomian,” kata Adam Hetts, kepala global Multi-Asset di Janus Henderson Investors, seperti dikutip Reuters.
Pada Kamis (14/11), Dow Jones Industrial Average turun 207,33 poin, atau 0,47% ke level 43.750,86. Indeks S&P 500 turun 36,21 poin, atau 0,60% pada 5.949,17. Adapun Nasdaq Composite turun 123,07 poin, atau 0,64% ke level 19.107,65.
Powell berbicara setelah data menunjukkan indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik 0,2% secara bulanan pada bulan Oktober. Hal ini sesuai dengan perkiraan, meskipun kenaikan inflasi tahunan sebesar 2,4% sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.
Klaim tunjangan pengangguran turun 4.000 menjadi 217.000 untuk minggu yang berakhir 9 November, lebih rendah dari perkiraan.
Inflasi Tetap Lebih Tinggi daripada Target The Fed
“Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan inflasi tetap lebih tinggi dari target 2% Fed,” kata Melissa Brown, direktur pelaksana untuk Riset Keputusan Investasi di SimCorp di New York. Hal ini menimbulkan lebih banyak ketidakpastian mengenai apa yang akan dilakukan oleh the Fed setelah pertemuan Desember.”
Reli pasca pemilu AS minggu lalu telah memudar. Fokus investor telah beralih dari potensi tekanan inflasi dari perubahan kebijakan, seperti tarif yang lebih tinggi yang diperkirakan akan diberlakukan oleh pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Beberapa pembuat kebijakan Fed lainnya telah mengalihkan perhatian mereka kembali ke risiko inflasi. Presiden The Fed Richmond, Tom Barkin, mengatakan penyelesaian upah serikat pekerja yang tinggi dan kemungkinan kenaikan tarif yang akan datang dapat membuat para pejabat The Fed lebih berhati-hati untuk berpikir bahwa mereka telah memenangkan pertempuran melawan inflasi yang tinggi.
Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sektor industri mencatat penurun terbesar, yakni 1,7% pada Kamis (14/11). Indeks Dow Jones mendapat dukungan dari reli 6% yang terjadi pada saham Walt Disney setelah raksasa hiburan ini melaporkan pendapatan kuartalan yang mengalahkan estimasi Wall Street dan menawarkan panduan yang kuat untuk tahun-tahun mendatang.