Perubahan Perhitungan Laporan Keuangan, Laba Jamkrindo Turun 50,4%

Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi. Laba Jamkrindo pada 2018 turun 50,4% karena perubahan perhitungan laporan keuangan.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
6/3/2019, 06.26 WIB

Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan untuk tahun 2019 Perum Jamkrindo berupaya menjaga keberlanjutan bisnis dengan berfokus meningkatkan pertumbuhan dalam rangka mengoptimalkan kapasitas  secara efektif dan efisien. Pada tahun 2019, Perum Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar 182,36 triliun. "Kami optimistis bisa mencapai target volume penjaminan tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/3).

Untuk mencapai target tersebut, berbagai strategi disiapkan mulai dari penguatan kompetensi sumber daya manusia, otomasi proses bisnis dengan meningkatkan kekuatan sistem manajemen operasional yang optimal. Selain itu, pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat  penetrasi pasar dengan berbagai inovasi dan juga inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis perusahaan.

Pada tahun ini misalnya Perum Jamkrindo akan mengimplementasikan inovasi terbaru dalam bidang penjaminan dengan mengimplemtasikan marketplace guarantee atau MPG yang dapat menciptakan captive market penjaminan melalui peran perusahaan sebagai supplier database UMKM potensial yang layak kredit & layak jamin kepada mitra penerima jaminan.

(Baca: Gandeng SMF, Jamkrindo Fasilitasi Karyawan Miliki Rumah)

Dengan berlakunya PP Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Peran Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia pada pertengahan tahun lalu, Randi mengatakan dampak positifnya akan semakin terasa di tahun 2019 ini. Sebab dengan berlakunya PP terbaru tersebut, Jamkrindo bisa memperlas penjaminan di luar UMKM dan koperasi, yakni melalui sinergi  BUMN.

“Pada tahun 2018, kami telah melakukan penjaminan untuk BUMN Karya dan Non-Karya.  Harapannya tahun 2019 bisa lebih agresif lagi,namun tetap fokus utama kami untuk melayani UMKM dan Koperasi,”ujar Randi.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin