Adapun hingga Juni 2017, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk sekitar 7.500 unit rumah di Jatim. Untuk KPR Non-Subsidi, Bank BTN telah menyalurkan kredit untuk sekitar 3.550 unit rumah atau setara Rp 1,07 triliun. Pada segmen ini, kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Malang masih mendominasi penyaluran KPR Non-Subsidi terbanyak. (Baca juga: Perusahaan Singapura Bangun Kota Baru di Karawang Rp 50 Triliun)

Kemudian, pada segmen KPR Subsidi, Bank BTN telah menyalurkan pinjaman untuk pemilikan hampir 3.950 unit rumah atau senilai Rp 414 miliar. Untuk jenis KPR ini, kota-kota berkembang seperti Jember, Malang, dan Gresik tercatat sebagai wilayah dengan penyaluran kredit terbanyak.

Adapun, data Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan permintaan hunian di Surabaya memang masih tinggi hingga mengerek naik harga rumah di wilayah tersebut. Data bank sentral merekam per Juni 2017, Surabaya mencatatkan kenaikan harga rumah tertinggi di Indonesia atau sebesar 7,75% secara tahunan.

Secara keseluruhan, Chief Credit Officer Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan pada semester I 2017, BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp177,4 triliun atau naik 18,81% secara tahunan. Seiring tingginya penyaluran kredit, laba bersih bank yang berfokus di sektor perumahan ini mencapai Rp 1,27 triliun atau naik 21,95%. Pertumbuhan kredit juga mengerek naik posisi aset BTN menjadi senilai Rp 224,06 triliun atau tumbuh 18,23%.

Adapun, tahun ini, BTN membidik pembiayaan perumahan untuk 666 ribu unit rumah dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Hingga Juni lalu, BTN telah menyalurkan pembiayaan untuk 370.173 unit rumah atau senilai Rp 39,01 triliun. "Realisasinya telah mencapai 50% lebih dari target yang ditetapkan Bank BTN," ujar Nixon. (Baca juga: Target Sejuta Rumah Baru 45%, Jokowi Minta Pemda Permudah Izin)

Halaman: