Melalui Sidang Paripurna, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat menetapkan Wimboh Santoso sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022. Penetapan ini berikut dengan keenam anggota yang juga sudah dipilih Komisi XI pada 8 Juni lalu.
"Laporan Komisi XI mengenai uji kelayakan dan kepatutan atas Dewan Komisioner OJK Periode 2017-2022 bisa disetujui," ujar Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan saat Sidang Paripurna di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (6/7).
Dengan adanya persetujuan ini, Wimboh bisa segera menyusun posisi masing-masing anggota yang sudah terpilih. Rencananya penyusunan posisi anggota OJK yang baru ini akan dilakukan dua pekan mendatang.
"Nanti diputuskan (penetapan posisi) dalam rapat pertama pada 21 (Juli). Setelah disumpah baru adakan rapat," kata Wimboh.
Dia mengaku sebenarnya belum memiliki mekanisme yang konkrit dalam menetapkan posisi anggotanya. Sebagaimana diketahui, enam posisi yang akan ditempati di antaranya Pengawas Perbankan; Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal; Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB); Ketua Dewan Audit; serta, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
(Baca: Bersiap Pimpin OJK, Dewan Komisioner Terpilih Temui Pemerintah dan BI)
"Tergantung kesepakatan (untuk masing-masing posisinya). Kan belum rapat," kata Wimboh. "Itu (mekanisme pemilihannya) kan nanti bagaimana leadership seorang ketua."
Keenam posisi itu akan ditempati oleh Nurhaida yang merupakan calon petahana, Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2012-2017. Kemudian Tirta Segara yang saat ini menjabat Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dan Riswinandi, mantan bankir yang kini menjabat Direktur Utama PT Pegadaian (Persero). Juga pejabat OJK Heru Kristiyana, Direksi PT Danareksa (Persero) Hoesen, dan pejabat BI Ahmad Hidayat.
Pada rapat perdana pengurus OJK yang baru nanti, Wimboh ingin memastikan anggotanya kompak. Dengan begitu diharapkan bisa menjalankan fungsinya untuk menstabilkan sektor keuangan Tanah Air. Dia berharap OJK bisa berperan lebih besar dalam memberikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama dalam memfasilitas pemenuhan kebutuhan pembiayaan masyarakat.
"Spiritnya, bagaimana kami harus memfasilitasi bagaimana kebijakan-kebijakan (dijalankan), tetapi tidak melupakan kestabilan," ujarnya. (Baca: Wimboh Akan Fokus Efisiensi Anggaran dan Operasional OJK)