Ikut Seleksi Calon Ketua OJK, Wimboh Dorong Sinergi Kebijakan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Suasana saat Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
Penulis: Asep Wijaya
Editor: Yura Syahrul
5/6/2017, 15.42 WIB

“Tapi, stabilitas saja tidak cukup, harus juga kembali mempertimbangkan sinergi untuk pembangunan berkeadilan yang inklusif,” katanya.

Kedua, tantangan dan dinamika di sektor jasa keuangan. Dalam catatannya, kantong pertumbuhan ekonomi hanya berpusat di kota besar dan Pulau Jawa. Wimboh menjanjikan akan merangsang pembangunan ekonomi dari daerah pinggiran.

Ia juga menyoroti aspek Gini Rasio yang masih stagnan. Suatu kebijakan sektor keuangan harus merangsang pendapatan berpenghasilan rendah. Catatan ini menjadi rujukan penerbitan kebijakan jika ia terpilih menjadi Ketua OJK.

Wimboh juga mengatakan, potensi permintaan produk syariah di Indonesia sangat besar. Untuk itu, dia berencana mendirikan pusat keuangan syariah atau Sharia Financial Center. “Kita bisa melakukan ini karena punya potensi yang besar."

Ketiga, transformasi OJK. Wimboh akan mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lembaga tersebut. Caranya, melalui peningkatan kapasitas SDM dan mengundang ahli di sektor jasa keuangan.

Seleksi Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 telah masuk tahap uji kelayakan dan kepatutan. Komisi XI DPR melakukan fit and proper test kepada 14 calon pimpinan OJK yang terdiri atas klaster calon ketua, calon wakil ketua dan calon anggota.

Calon Ketua OJK yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan adalah Wimboh Santoso dan Sigit Pramono. Sedangkan calon Wakil Ketua OJK yang menjalani fit and proper test hari in adalah Agus Santoso dan Riswinandi Idris.

Halaman: