Kandidat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) makin mengerucut. Presiden Joko Widodo dikabarkan telah memutuskan 14 kandidat yang bakal menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam salinan surat presiden tertanggal 22 Maret 2016 yang beredar, presiden mengajukan masing-masing dua kandidat untuk mengisi tujuh jabatan dewan komosioner. Untuk jabatan paling wahid di OJK, presiden menyorongkan nama Wimboh Santoso dan Sigit Pramono.
Sumber Katadata di lingkungan pemerintah tidak menampik kesahihan surat tersebut. “Kayaknya iya,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut, Rabu (29/3). (Baca juga: Calon Kuat Anggota OJK Berguguran, Pansel Soroti Soal Integritas)
Wimboh merupakan mantan pejabat karier di Bank Indonesia (BI). Ia tercatat pernah menduduki posisi Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010 - 2012 dan Kepala perwakilan BI di New York pada 2012. Saat ini, Wimboh menjabat Komisaris Utama di Bank Mandiri.
Sedangkan Sigit merupakan bankir senior. Ia pernah menjadi Presiden Direktur BII pada 2002-2003 dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) pada 2003-2008. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) selama 10 tahun hingga Juni tahun lalu.
Sementara itu, untuk jabatan kedua, yaitu wakil ketua merangkap ketua komite etik dan anggota, presiden mengajukan nama Agus Santoso dan Riswinandi. Agus merupakan mantan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sedangkan Riswinandi merupakan bankir senior yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pegadaian.
Sedangkan, untuk jabatan kepala eksekutif pengawas perbankan merangkap anggota diusulkan nama Heru Kristiyana yang merupakan pejabat OJK dan Agusman yang merupakan pejabat BI.
Adapun, satu-satunya calon petahana yaitu Nurhaida bakal bersaing dengan pejabat Kementerian Keuangan Arief Baharudin untuk mempertahankan jabatannya sebagai kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap anggota. (Baca juga: Calon Kuat Anggota OJK Berguguran, Pansel Soroti Soal Integritas)
Jabatan lainnya, yaitu kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya merangkap anggota, bakal diperebutkan oleh pejabat OJK Edy Setiadi dan Hoesen dari PT Danareksa.
Untuk jabatan ketua dewan audit merangkap anggota, presiden mengusulkan nama mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar dan pejabat BI Ahmad Hidayat. Sedangkan, jabatan anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen bakal diperebutkan pejabat BI Tirta Segara dan mantan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi di era Susilo Bambang Yudhoyono, Firmanzah.
Nantinya, komisi keuangan DPR bakal memilih tujuh kandidat untuk menduduki tujuh posisi komisioner OJK. Keputusan tersebut bakal diambil setelah komisi menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 calon yang diajukan presiden.
Adapun, ke-14 calon yang diajukan presiden dipilih dari total 21 calon yang lolos dalam seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi mulai Februari hingga awal Maret lalu.