Empat Bank BUMN Akan Terbitkan Obligasi Rp 25 Triliun

KATADATA
Bank BUMN akan terbitkan obligasi senilai total Rp 25 triliun pada tahun ini.
16/2/2015, 11.33 WIB

Penerbitan obligasi juga menjadi rencana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk setelah batal menerima suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 5,6 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, perseroan telah mencantumkan dalam RBB mengenai penerbitan obligasi senilai US$ 500 juta-US$ 800 juta. Namun, perusahaan belum menentukan kapan aksi korporasi tersebut akan dilakukan.

Selain obligasi, Bank Mandiri juga berencana melakukan sekuritisasi aset untuk kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 750 milliar hingga Rp 1 triliun. Namun, lanjutnya, besaran dan waktu pelaksanaanya pun masih mengkaji kesiapan pasar dan peraturannya.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Eko Waluyo juga mengatakan, bahwa perseroan tengah berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun pada semester 1 tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai KPR.

?Tenornya paling lama 10 tahun. Tapi kami lihat dulu pasarnya. Jadi matching untuk pembiayaan jangka panjang KPR,? tutur dia

Senior Vice President Financial Inclution Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo mengatakan, penerbitan obligasi ini akan nerdampak positif terhadap likuiditas perbankan. Dengan begitu, profil likuiditas perbankan dalam negeri yang masih didominasi pembiayaan jangka pendek, akan menjadi lebih baik.

Selain itu, penerbitan obligasi oleh bank BUMN juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah di sektor infrastruktur. Dia pun menyebutkan, bahwa peringkat perusahaan BRI, BNI, dan Bank Mandiri sangat baik. Namun untuk BTN, sedikit menurun lantaran kredit bermasalah (non performing loan/NPL) meningkat.

?Bank Mandiri dan BRI ratingnya AAA. Sedangkan BNI tahun lalu AAA, tapi sudah expired jadi sedang dalam proses kajian. Kalau BTN, AA karena posisi bisnis tidak sekuat ketiga bank lain,? kata Hendro.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati