Pasar aset kripto diterpa aksi jual besar-besaran. Harga bitcoin terus melanjutkan tren penurunan di bawah US$ 27.000. Pelemahan terdalam terjadi di aset kripto Terra Luna yang harganya jatuh 96% dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data Coin Metricks, harga bitcoin turun 8,76% menjadi $26.848,20 pada Kamis pagi. Sedangkan Ethereum, harganya juga ambles 13% menjadi $1.832,33.
Aset-aset berisiko seperti kripto dan saham mengalami penurunan cukup tajam setelah Badan Pusat Statistik AS melaporkan harga konsumen untuk bulan April melonjak 8,3%, yang sedikit lebih tinggi dari konsensus pasar yang disurvei oleh Dow Jones.
"Itu menakuti investor, membuat mereka keluar dari aset berisiko termasuk kripto," seperti dikutip CNBC International, Kamis (12/5).
Cryptocurrency tetap sangat berkorelasi kejatuhan bursa saham utama Amerika Serikat seperti indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite. “Pasar kripto telah berada di bawah tekanan untuk beberapa waktu sekarang,” kata Michael Rinko, Venture Associate di AscendEx.
"The Fed terus mendaki, jadi ekuitas terus turun dan kripto juga ikut turun. Umumnya itu menciptakan banyak ketakutan di pasar," terang Michael.
Ini adalah kedua kalinya pada minggu ini bitcoin jatuh ke kisaran $ 29.000. Analis menyebut level $30.000 sebagai level kunci untuk cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, dan mengatakan itu bisa jatuh lebih jauh jika tidak dapat bertahan di level tersebut.
Pekan lalu, bitcoin sempat menyentuh level tertinggi baru-baru ini $ 40.000 tetapi dengan cepat berbalik pada hari berikutnya dan terus mencapai posisi terendahnya.
Investor juga mencerna berita besar aset kripto Terra Luna yang jatuh hampir 100% hanya ddalam seminggu terakhir, menembus batas $1. Sebelum harganya jatuh, menurut Coinmarketcap, Terra memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$27 miliar dengan harga $75 dolar per 1 LUNA. Angka ini menempatkan Terra sebagai aset kripto terbesar ke-9 di dunia.