OJK Optimis Kredit Terus Tumbuh Walau Hadapi Gejolak Resesi Global

Perbanas
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae (dua dari kiri), Ketua Perbanas Kartika Wirjoatmodjo (dua dari kanan) bersama Taswin Zakaria, Ketua Steering Commitee ABC Meeting 2022 dan Sekjen Perbanas, Anika Faisal pada konferensi pers Asean Banking Council Meeting di Labuan Bajo, NTT.
Penulis: Syahrizal Sidik
2/12/2022, 13.42 WIB

"Saya pikir minggu depan saya menerima tamu yang ingin melakukan investasi di sektor perbankan," ujarnya. 

Merujuk pada data OJK, sampai dengan September 2022, kredit perbankan tercatat tumbuh 11% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 12,26% secara tahunan.

Adapun, secara bulanan, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp 95,45 triliun menjadi Rp 6.274,9 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 6,77% secara tahunan menjadi Rp 7.647 triliun per September.

Dari sisi likuiditas industri perbankan pada September 2022 juga berada dalam level yang memadai. Rasio Alat Likuid atau Non-Core Deposit dan Alat Likuid atau DPK masing-masing sebesar 121,62% dan 27,35%.

Adapun, risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77% dan NPL gross yaitu 2,78%. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp 23,81 triliun menjadi Rp 519,64 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,63 juta nasabah. 

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik