Erick Thohir: Calon Investor Strategis BSI Tertarik Kuasai 20% Saham

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap calon investor strategis BSI menginginkan porsi saham yang lebih tinggi dari yang ditawarkan pemerintah.
19/12/2023, 14.18 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait calon investor strategis PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang menginginkan porsi kepemilikan saham sebesar 15% sampai 20%, lebih tinggi dari yang ditawarkan pemerintah.

Erick mengatakan saat ini dirinya masih mencari investor untuk BSI ke negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi.

"Memang dalam roadshow ini, mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10%, tidak seperti yang kami tawarkan hanya 10% sampai 12%. Kalau bisa, 15% sampai 20%" kata Erick kepada wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (19/12).

Sebab itu, kata Erick, pemegang saham BSI seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) saling curhat soal penawaran saham oleh calon investor strategis. Sebab jika BSI mendapatkan investor dengan prospek yang sangat baik, maka akan membawa angin segar kepada para investor BSI yang ada saat ini.

"Padahal dulu ragu-ragu. Karena itu kami juga mendorong agar persaingan pada industri bank syariah juga mesti lebih sehat," sebut Erick.

Jika melihat data dari komposisi saham BSI hingga Selasa (19/12), kepemilikan Bank Mandiri sebesar 51,47% yang disebut pemegang saham pengendali atau PSP. Lalu kepemilikan BNI 23,24% terhadap saham BSI, BRI sebesar 15,38%, dan masyarakat 9,91%. 

Erick juga menargetkan agar BSI memiliki lisensi penuh di Arab Saudi. Saat ini lisensi penuh sudah didapatkan BSI dari UAE. "Saya juga sedang melobi bisa gak BSI ini dapat lisensi penuh di Arab Saudi. Agar BSI yang sudah naik peringkat dan targetnya masuk 10 besar, ini kami coba," sebutnya.

Sebelunya Erick menilai, pendanaan dalam konteks syariah merupakan salah satu yang menarik untuk terus dieksplorasi ke depan. Dirinya juga mengatakan jika BUMN memprioritaskan investor asal Timur Tengah untuk menanamkan investasi di bank bersandi BRIS tersebut. "Negaranya tidak boleh saya sebut,” tutur Erick.

Mantan Wakil BUMN Rosan Roeslani sebelumnya turut mengatakan rencananya BRI dan akan divestasi saham gabungannya di BRIS. "Kurang lebih 20%. Sedang kami lihat rentangnya," katannya.

Selain itu, dirinya juga mengatakan divestasi ini merupakan arahan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Melalui divestasi ini, kata Rosan, OJK ingin agar penawaran ini mendapatkan nilai yang maksimal dari transaksi yang ditargetkan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail