Naik Tiga Minggu Berturut-turut, Emas Sentuh US$2.400 per Ounce

Vecteezy.com/Bigc Studio
Harga emas bertahan di atas poros utama US$2.400 (Rp 38,67 juta) per ounce pada hari Jumat (12/7).
Penulis: Hari Widowati
15/7/2024, 06.49 WIB

Harga emas bertahan di atas poros utama US$2.400 (Rp 38,67 juta) per ounce pada hari Jumat (12/7). Harga emas telah naik selama tiga minggu berturut-turut karena para investor semakin yakin bahwa Federal Reserve AS akan segera menurunkan suku bunga.

Harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.411,57 (Rp 38,86 juta) per ounce pada Jumat (12/7). Sementara itu, harga emas batangan naik hampir 1% untuk minggu ini. Emas berjangka AS turun tipis 0,2% menjadi US$2.416,7 (Rp 38,94 juta) per ounce.

Harga emas menguat ke level tertinggi sejak 22 Mei setelah penurunan tak terduga dalam harga konsumen AS, pada Kamis (11/7). Data tersebut memperkuat pandangan bahwa tren deflasi telah berlanjut dan meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga oleh the Fed.

"Kami melihat beberapa tekanan profit taking (aksi ambil untung), sebuah kemunduran korektif yang rutin terjadi setelah kenaikan yang solid. Laporan indeks harga produsen hari ini lebih panas dari yang diperkirakan dan hal itu menambah tekanan jual," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, seperti dikutip CNBC, Sabtu (13/7).

Namun, Wyckoff menyebut reaksi di pasar saham dan pasar obligasi menunjukkan angka inflasi harga produsen ini tidak benar-benar mengurangi laporan inflasi yang lebih dingin daripada yang dirilis pada Kamis lalu. "Jadi, kemungkinan besar akan ada penurunan suku bunga tahun ini, mungkin paling cepat di bulan September," ujarnya.

Harga-harga produsen AS meningkat secara moderat pada bulan Juni. Hal ini semakin mengkonfirmasi bahwa inflasi telah melanjutkan tren penurunannya dan memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga di bulan September.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan ada peluang 96% untuk penurunan suku bunga di bulan September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.