Pendapatan Indosat Naik 9,2%, tapi Ruginya Makin Membengkak

Arief Kamaludin|KATADATA
Indosat
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/11/2020, 19.54 WIB

Pendapatan yang naik, belum mampu mendongkrak profitabilitas Indosat yang masih minus. Bahkan, kerugiannya semakin membengkak. Kerugian yang semakin besar dipengaruhi kenaikan beban biaya yang harus ditanggung perusahaan.

Beban Indosat tercatat naik 8,68% menjadi Rp 18,83 triliun. Ada tiga elemen terbesar yang menjadi beban Indosat yaitu beban penyelenggaraan jasa, penyusutan & amortisasi, dan beban karyawan.

Beban penyelenggaraan jasa tercatat senilai Rp 8,96 triliun, naik tipis 0,38%. Beban penyusutan dan amortisasi tercatat senilai Rp 7,4 triliun, meningkat 4,44% secara tahunan. Sementara, beban karyawan senilai Rp 1,96 triliun, naik hingga 52,92%.

Selain itu, profitabilitas Indosat pada triwulan III 2020 juga tergerus karena adanya biaya keuangan yang mencapai Rp 2,27 triliun atau meningkat 13,27%. Biaya bunga itu terdiri dari bunga pinjaman senilai Rp 1,27 triliun yang turun 15,91%. Namun, biaya keuangan atas liabilitas sewa pembiayaan naik hingga 56,05% menjadi Rp 684,73 miliar.

Meski begitu, rugi sebelum pajak penghasilan yang tercatat dalam laporan keuangan Indosat triwulan III 2020 senilai Rp 401,87 miliar. Catatan rugi sebelum pajak tersebut sebenarnya masih lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 421,2 miliar.

Sayangnya, pada sembilan bulan tahun ini, Indosat harus menanggung beban pajak penghasilan yang menggerus profitabilitas senilai Rp 16,14 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Indosat mendapatkan manfaat pajak penghasilan senilai Rp 165,02 miliar.

Halaman: