Tower Bersama Beli 3.000 Menara Telekomunikasi Rp 3,97 Triliun

ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Petugas melakukan pemeliharaan berkala menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), di Pantai Cermin, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (2/10/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi dengan target penambahan 3.000 penyewaan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/12/2020, 06.00 WIB

Selain memiliki menara, IBST saat ini mengoperasikan jaringan fiber optic sepanjang 12.063 KM di seluruh Indonesia. Perusahaan menargetkan mampu mengoperasikan hingga 18.250 KM fiber optic pada 2021 mendatang.

Kinerja TBIG dan IBST

Hingga kuartal III-2020 TBIG berhasil mengantongi pendapatan senilai Rp 3,93 triliun. Catatan tersebut mengalami pertumbuhan hingga 13,49% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 3,46 triliun.

Pendapatan perusahaan berasal dari sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Penyewa yang menyumbang pendapatan paling besar adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan nilai Rp 1,54 triliun.

Kenaikan pendapatan ini membuat TBIG berhasil membukukan laba bersih Rp 747,46 miliar. Pada kuartal III tahun lalu, TBIG mengantongi laba senilai Rp 611,96 miliar yang artinya laba bersihnya mengalami pertumbuhan 22,14%.

Tidak berbeda, IBST juga mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,41%. Pada triwulan III 2020, pendapatan perusahaan mencapai Rp 834,25 miliar, sedangkan periode sama tahun lalu senilai Rp 742,14 miliar.

Pendapatan IBST paling banyak disumbang dari bisnis sewa menara telekomunikasi senilai Rp 601,04 miliar. Nilai tersebut tumbuh meski hanya 0,38% secara tahunan. Namun, tahun ini perusahaan mengantongi pendapatan bunga atas investasi neto dalam sewa senilai Rp 85,63 miliar, yang pada periode sama tahun lalu tidak ada.

Karena kenaikan pendapatan tersebut, IBST mampu mengantongi laba bersih senilai Rp 86,26 miliar dalam sembilan bulan tahun ini. Nilai tersebut mampu tumbuh hingga 19,51% secara tahunan, dimana per September 2019 laba bersihnya Rp 72,18 miliar.

Halaman: