Indosat dan Tri Perpanjang Proses Negosiasi Merger hingga Akhir Juni

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang pria melintas di depan gedung Indosat, Jakarta Pusat (20/2).
Penulis: Lavinda
28/4/2021, 21.42 WIB

Saat ini, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memimpin pasar telekomunikasi dengan lebih dari 170 juta pelanggan hingga akhir tahun 2020, diikuti oleh Indosat sebanyak 60,3 juta pelanggan, XL Axiata 57,89 juta pelanggan, dan Tri 36 juta pelanggan. Hingga akhir 2020, jumlah pelanggan PT Smartfren Telecom Tbk tercatat 30 juta.

Dengan kata lain, total pelanggan Indosat dan Tri pasca merger akan mencapai 96,3 juta. Hal itu akan memberi tekanan lebih besar pada bisnis XL Axiata, meski tidak berpengaruh pada bisnis Telkomsel karena sudah menguasai sekitar 50 persen pangsa pasar.

Cakupan gabungan dari Indosat-Tri duo juga berpotensi memulai ekspansi teknologi 5G dengan belanja modal cukup besar. Saat ini, baru dua operator yang tertarik dengan 5G: Telkomsel dan Smartfren.

Pekan ini, Kominfo mengumumkan bahwa Telkomsel dan Smartfren berpotensi memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz. Tri Indonesia awalnya berpartisipasi di dalamnya tetapi menarik kembali keikutsertaannya pada awal April untuk fokus pada proses merger.

Berdasarkan data RTI, harga saham Indosat naik 1,16% atay 75 poin dari Rp 6.450 ke level Rp 6.525 pada penutupan perdagangan Rabu (28/4). Saham ISAT tercatat tumbuh 4,4% dalam kurun satu bulan, bahkan melesat 19,18% dalam periode tiga bulan terakhir.

Halaman: