Bundamedik Siapkan Rp 74 Miliar untuk Teknologi Layanan Kesehatan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan Jumat (11/12/2020) dengan naik tipis 0,08 persen atau naik 4,63 poin ke level 5.938,33.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
6/7/2021, 14.40 WIB

Ivan mengatakan, dengan kehadiran teknologi, juga bisa mengurangi exposure pasien dengan rumah sakit. Sehingga, membuat penanganan selama di rumah sakit dan masa pemulihan pasien menjadi lebih cepat dari biasanya.

"Itu semua tindakan untuk mengurangi durasi waktu rawat dan mempercepat waktu pemulihan," kata Ivan.

Wakil Komisaris Bundamedik Wishnutama Kusubandio yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, transformasi digital terakselerasi dengan jauh lebih cepat di masa pandemi Covid-19. Sehingga, banyak kesempatan baru yang muncul.

"Karena itu, ke depan memang berbagai inisiatif di Bundamedik akan mengarah ke digital inisiatif tersebut karena peluangnya sangat besar," kata mantan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ia menilai, transformasi sangat besar efeknya, tidak hanya pada Bundamedik tapi secara keseluruhan sektor kesehatan. Pasalnya, teknologi kesehatan menjadi potensi besar di tengah gelombang kedua disrupsi digital yang saat ini sedang terjadi.

"Health tech salah satu berpotensi besar pada second wave disruption digital yang sudah mulai terjadi saat ini. Ini peluang Bundamedik ke depan," kata Wishnutama.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin