Mimpi Erick Thohir Segera Terwujud, Mitratel Dipastikan IPO Akhir 2021

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
6/10/2021, 14.39 WIB

Erick Thohir mengatakan, BUMN ingin berkontribusi meningkatkan bursa dengan bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Apalagi di tengah kondisi sejumlah bursa global pertumbuhannya melambat, bahkan ada yang menurun.

Untuk itu, Erick mendorong perusahaan pelat merah untuk melantai di pasar modal Indonesia atau go public. Langkah itu diharapkan bisa membuat pasar modal Indonesia menjadi nomor 1 di Asia Tenggara.

"Kita harus dapatkan kebijakan yang benar sehingga pertumbuhan ekonomi adanya di kita, bukan di negara lain," ujar Erick.

Awal tahun ini, Erick mengatakan sekitar 8 sampai 12 anak dan cucu perusahaan pelat merah bakal melantai di pasar modal. Rencana itu akan diwujudkan mulai tahun ini hingga 2023. IPO merupakan bagian dari transformasi BUMN. Upaya itu dilakukan agar anak-cucu BUMN menjadi transparan dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Kementerian BUMN menyiapkan 10 sampai 15 BUMN atau anak usaha BUMN untuk bisa melakukan IPO. Erick pernah membagikan setidaknya ada 9 nama BUMN atau anak usahanya yang siap melantai di Bursa.

Salah satu BUMN yang digadang-gadang melantai di Bursa adalah Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Anak usaha lain yang didorong untuk IPO adalah Telkom Data Center.

Lalu, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang didorong IPO adalah Pertamina Integrated Marine Logistic, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu, dan Pertamina Hilir. Termasuk holding rumah sakit BUMN Indonesia Health Care Corporation yang didorong untuk melantai di Bursa.

Perusahaan lainnya yang didorong IPO adalah PT Fintek Karya Nusantara alias LinkAja dan Pupuk Kalimantan Timur.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin