Cukai Rokok Naik, Laba Bersih HM Sampoerna Anjlok 19% Jadi Rp 5,5 T

Istimewa
Siti Aisyah, pelinting di Pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) Taman Sampoerna selama 36 tahun.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
29/10/2021, 15.12 WIB

Dengan kenaikan beban tersebut, terutama oleh komponen pita cukai, laba sebelum pajak penghasilan HMSP menjadi Rp 7,1 triliun hingga triwulan III-2021. Artinya anjlok 20,83% dibandingkan Rp 8,97 triliun pada sembilan bulan pertama tahun lalu.

Jumlah aset HMSP per September 2021 Rp 48,85 triliun atau turun dari Rp 49,67 triliun per Desember 2020. Sementara jumlah liabilitas Rp 21,45 triliun per September 2021 naik dari Rp 19,43 triliun dari Desember 2020.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan, laba bersih yang turun hingga triwulan III-2021 disebabkan oleh margin kotor yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini mengingat perusahaan menjual lebih banyak produk Sampoerna A yang rata-rata harga penjualannya tidak dinaikkan secara agresif.

"Ini untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Sebagai catatan, Sampoerna A tumbuh kuat sebesar 22,5% secara tahunan menjadi 9,7 miliar batang hingga triwulan III-2021," kata Christine dalam riset tertulisnya.

Berkaca dari kinerja HMSP dalam sembilan bulan 2021, Mirae Asset Sekuritas menurunkan rekomendasi saham HMSP ke tahan (hold). "Karena kami menyempurnakan estimasi kami karena hasil triwulan III-2021 yang di bawah estimasi," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin