Bersiap IPO, Pupuk Kaltim Kantongi Laba Rp 6,17 Triliun di 2021

Katadata
Pupuk Kaltim melaporkan kinerja keuangan tahun 2021
24/3/2022, 17.20 WIB

Salah satu yang menjadi fokus perseroan yaitu pengembangan komoditas bisnis baru dengan menerapkan praktik ekonomi
sirkular dan memanfaatkan emisi produksi, seperti pengembangan soda ash yang diolah dari bahan baku amoniak dan CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk PKT.

"Dengan beralih ke bahan baku energi terbarukan, kami juga dapat menjamin keberlanjutan perusahaan, yang berorientasi pada penerapan prinsip ESG,” kata Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta.

Ia menambahkan, ke depannya perseroan juga akan mengembangkan bisnis di sektor hilir petrokimia berbasis gas alam. Melalui hilirisasi, komoditas tersebut akan memiliki nilai tambah yang semakin tinggi, seperti hilirisasi amoniak yang dapat meningkatkan nilai tambah.

Seperti diketahui, Pupuk Kaltim mempertimbangkan untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal sebagai salah satu opsi pendanaan untuk membiayai proyek-proyek strategisnya selama lima tahun ke depan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, perusahaan membutuhkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.430 per dolar).

“Untuk tahun ini belanja modal kami sekitar Rp 250 miliar. Tapi lima tahun ke depan investasi kita cukup besar, mencapai US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 36,1 triliun), jadi butuh pendanaan yang besar,” kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam wawancara terbatas bersama media, Minggu (21/3).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi