Protelindo Utang Rp 1 T ke Bank Danamon, Berapa Total Utangnya?

ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Petugas melakukan pemeliharaan berkala menara (tower) telekomunikasi.
24/3/2022, 17.50 WIB

Lalu, pada 21 Januari lalu, Protelindo dan Inforte juga menandatangani perjanjian pinjaman sebesar Rp 500 miliar dari Bank of China untuk menunjang kegiatan usahanya. Adapun, jangka waktu pinjaman 48 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga kuartal III 2021, Protelindo mencatatkan total liabilitas jangka pendek Rp 22,64 triliun dengan utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun kepada perbankan sebesar Rp 18,64 triliun, utang sewa Rp 344 miliar, dan utang obligasi Rp 35,92 miliar.

Sedangkan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 18,08 triliun, termasuk utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun kepada perbankan sebesar Rp 13,41 triliun, utang sewa Rp 1,48 triliun, dan utang obligasi Rp 2,13 triliun.

Untuk membayar utang perbankan, perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Protelindo Tahap II Tahun 2021 senilai Rp 3,34 triliun pada Desember tahun lalu. Obligasi itu merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Protelindo senilai Rp 3,5 triliun.

Surat utang itu terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A senilai Rp 1,01 triliun dengan kupon 3,6% dan tenor satu tahun. Seri  B senilai Rp 1,59 triliun dengan kupon 5,3%, dan tenor tiga tahun, sedangkan Seri C senilai Rp 744 miliar dengan kupon 6,1% dan tenor lima tahun.

Adapun, seluruh dana dari obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran utang bank. Secara rinci, sekitar 91,48% atau Rp 3,05 triliun akan digunakan sebagai pelunasan dan/atau pembayaran utang bank, sedangkan sekitar 8,51% atau Rp 285 miliar digunakan untuk pengembalian dana internal yang digunakan untuk melunasi pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi