Waskita Raup Kontrak Baru Rp 5,68 T di Kuartal I-2022, Naik 395%

Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung Waskita Karya
14/4/2022, 13.05 WIB

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,28 triliun hingga Maret 2022, atau tumbuh 395,87% dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1,14 triliun. Jika dibandingkan dengan level sebelum pandemi Covid-19, perseroan berhasil membukukan kenaikan nilai kontrak baru (NKB) sebesar 3,30 kali lipat.

Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek swasta sebesar 74,38%, pemerintah sebesar 18,61%, dan pengembangan bisnis anak usaha perseroan sebesar 7,01%. Sementara itu, berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 88,45%, anak usaha perseroan sebesar 7,01%, gedung sebesar 3,31%, segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau EPC sebesar 0,75%, serta segmen sumber daya air (SDA) sebesar 0,49%.

Adapun, proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Maret 2022 adalah proyek 1.000 kilometer Road Upgrading - South Sudan Oil for Infrastructure sebesar Rp 4,15 triliun, dan jalan nasional Kabupaten Blitar sebesar Rp 218,29 miliar.

Kemudian, perolehan kontrak baru melalui anak usaha perseroan Waskita Beton Precast pada Maret 2022 sebesar Rp 195,86 miliar, pembangunan Stasiun Medan tahap II sebesar Rp 139,07 miliar, dan penataan kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebesar Rp 134,81 miliar.

“Berbekal pelaksanaan implementasi strategi delapan streams penyehatan keuangan Waskita dan dukungan penuh dari pemerintah, tahun ini perseroan dapat fokus menjalankan bisnis operasional dan optimistis dapat mencapai target NKB tahun 2022 hingga Rp 30 triliun,” kata Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono dalam keterangan resminya, Kamis (14/4).

Hingga September 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 174,4 miliar. Perseroan juga membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 7,12 triliun atau turun 39,355% dari pendapatan pada September 2020 sebesar Rp 11,74 triliun.

Beban pokok pendapatan perseroan juga turun sebesar 37,64% menjadi Rp 6,84 triliun dari sebelumnya Rp 10,97 triliun. Beban penjualan perseroan pun turun menjadi Rp 27,39 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 31,22 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp 1,15 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768,14 miliar.

Per September 2021, WSKT mencatatkan total aset sebesar Rp 105,67 triliun, naik tipis 0,08% dari Desember 2020 sebesar Rp 105,58 triliun. Total liabilitas tercatat naik 1,03% menjadi Rp 89,34 triliun dari sebelumnya Rp 89,01 triliun, dan total ekuitas menjadi Rp 15,74 triliun, atau turun 5,06% dari posisi Desember 2020 yang sebesar Rp 16,57 triliun.

Di sisi lain, perseroan telah mendapatkan persetujuan pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penawaran awal obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah sebesar Rp 3,83 triliun yang akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja perseroan.

Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut memiliki rating idAAA dengan tenor lima dan tujuh tahun, serta ditawarkan dengan periode bookbuilding pada 12 - 19 April 2022.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi