AKR Corporindo Akan Bagikan Dividen Rp 572 M, Setara 51% dari Laba

dok. AKR Corporindo
Ilustrasi stasiun pengisian BBM AKR Retail.
4/5/2022, 12.11 WIB

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 572,37 miliar. Angka itu setara 51,49% laba bersih perseroan sepanjang 2021 yang mencapai Rp 1,11 triliun.

Adapun, para pemegang saham akan mendapat dividen tunai sebesar Rp 29 per lembar. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perseroan menjelaskan besaran dividen sudah termasuk dividen interim 2021 sebesar Rp 12 yang telah dibayarkan perseroan pada 26 Juli 2021.

Sehingga, sisanya sebesar Rp 17 per saham akan dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal yang telah ditetapkan oleh perseroan, yakni 24 Mei mendatang.

Manajemen AKRA menyampaikan bahwa, cum date pembagian jatah dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 17 Mei 2022. Adapun pembagian di pasar tunai berlangsung pada 19 Mei mendatang.

Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Apabila pembelian saham dilakukan investor setelah melewati jadwal cum date, maka investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.

Sementara itu, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi digelar pada 18 Mei 2022, sedangkan di pasar tunai pada 20 Mei 2022. Kemudian, tanggal recording date daftar pemegang saham yang berhak atas dividen berlangsung pada 19 Mei 2022.

Berdasarkan laporan keuangan, sepanjang 2021, AKRA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 1,11 triliun atau tumbuh 20,22% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 925 miliar.

Peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan perseoran yang berasal dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 400,3 miliar atau 98,55% dari sebelumnya Rp 201,64 miliar. Kemudian, pendapatan sewa juga tumbuh sebesar 17,81% menjadi Rp 138,69 miliar dari sebelumnya Rp 117,71 miliar pada 2020.

Sementara itu, pendapatan dari segmen BBM dan bahan kimia dasar mencapai Rp 23,71 triliun atau naik 46,20% dari pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp 16,21 triliun. Kemudian, pendapatan di segmen jasa logistik dan jasa penyimpanan menyumbang sebesar Rp 667,58 miliar. Sedangkan endapatan dari segmen tanah kawasan industri dan lainnya tercatat sebesar Rp 400,37 miliar.

Hingga akhir Desember 2021, nilai aset perseroan mencapai Rp 23,50 triliun, naik dari 2020 sebesar Rp 18,68 triliun. Di samping itu, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 12,20 triliun atau naik dibandingkan pada akhir 2020 yang sebesar Rp 8,12 triliun. Nilai ekuitas perseroan juga tercatat naik dari sebelumnya Rp 10,56 triliun menjadi Rp 11,298 triliun pada 2021.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi