IFG Harapkan Suntikan Dana PMN untuk Genjot Penyaluran KUR

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Ilustrasi penyaluran KUR di sektor pertanian. Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun ini meningkat 31% menjadi Rp 371 triliun.
30/9/2022, 14.25 WIB

Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) mengarapkan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diperuntukkan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh kedua anggota holdingnya, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). 

Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga mengatakan, IFG Group akan menggunakan PMN tersebut untuk mendorong akses dari program kredit usaha rakyat. Sebabnya, penyaluran KUR terus meningkat setiap tahunnya.

Pantro menjelaskan pada 2019 total KUR disalurkan senilai Rp 138 triliun dan pada tahun 2020 nilainya naik menjadi sebesar Rp 198 triliun. Menurutnya, walaupun ekonomi Indonesia mengalami penurunan, penyaluran KUR tetap meningkat signifikan. "Program KUR ini cukup efektif dan kami mendukung pemerintah sesuai target yang dicanangkan," ujar Pantro di Kementerian BUMN, Kamis (29/9). 

Bahkan, katanya, realisasi penyaluran KUR pada tahun 2021 mencapai Rp 285 triliun atau naik 44%. Sedangkan di perbankan hanya 5%. "Artinya, perbankan lebih hati-hati karena kondisi ekonomi yang tidak menentu," katanya.

Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia 60% ditopang oleh sektor Usaha Makro Kecil dan Menengah (UMKM). Sehingga, pemerintah juga terus meningkatkan target KUR dari tahun ke tahun.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail