GoTo Dikabarkan Bahas Penjualan Saham dengan Alibaba dan SoftBank

Dokumentasi GOTO
GoTo melepas sebanyak 46,7 miliar saham dan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun
Penulis: Desy Setyowati
21/10/2022, 10.30 WIB

GoTo dikabarkan dalam pembicaraan dengan investor Alibaba dan SoftBank terkait penjualan saham perusahaan US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,5 triliun. Tujuannya, mengantisipasi harga saham jatuh ketika periode lock-up selesai bulan depan.

“Induk Gojek sedang mengukur minat para investor awal, termasuk Alibaba dan SoftBank untuk penjualan saham mereka kepada investor baru,” kata beberapa sumber yang mengetahui masalah ini kepada Bloomberg, dikutip Kamis (20/10).

Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada GoTo. Namun belum ada tanggapan.

Sedangkan sumber Bloomberg menyampaikan, rencana itu merupakan bagian dari upaya mencegah potensi penurunan harga saham GoTo. Hal ini bisa terjadi jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November.

Sekitar satu triliun saham GoTo, atau lebih dari 90% dari total yang beredar, memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November. Ini termasuk pemegang saham seperti dana karyawan GoTo, Alibaba yang memegang sekitar 8,8% dan SoftBank sekitar 8,7%.

Induk Gojek disebut-sebut berdiskusi dengan Alibaba dan SoftBank agar mau menjual saham mereka di GoTo secara terkontrol.

“GoTo juga berdiskusi dengan beberapa investor untuk membuat mereka berkomitmen menahan sahamnya untuk jangka waktu lebih lama selama enam bulan,” kata salah satu sumber.

Induk Tokopedia itu juga disebut-sebut dalam tahap awal pembicaraan dengan investor membahas tingkat harga saham untuk setiap kesepakatan yang dapat dinegosiasikan.

“Perundingan sedang berlangsung dan GoTo belum membuat keputusan akhir,” kata sumber.

Harga saham GoTo pun meningkat 2,9% pada perdagangan Jumat pagi.

GoTo disebut-sebut berusaha menghindari situasi di mana sebagian besar pemegang saham  berusaha menguangkan di saat bersamaan. Contohnya China SenseTime Group Inc, sahamnya merosot 51% di bursa efek Hong Kong pada akhir Juni atau setelah lock up berakhir.

Sumber Bloomberg melaporkan, induk Gojek itu pun melibatkan Citigroup Inc. dan Goldman Sachs Group Inc., serta penasihat lokal, untuk mengelola potensi penjualan oleh pemegang saham yang ada.