Rights Issue

Sementara itu per Januari 2023 Garuda Indonesia telah merealisasikan penggunaan dana hasil rights issue Rp 1,26 triliun. Sehingga, sisa dana right issue maskapai pelat merah itu masih ada Rp 6,53 triliun. 

Adapun tanggal efektif rights issue pada 2 Desember 2022. Di mana jumlah hasil penawaran umum sebanyak Rp 7,79 triliun dan setelah dikurangi biaya penawaran umum menjadi Rp 7,77 triliun.

Rencana penggunaan dana menurut propektus adalah Rp 4,5 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan Rp 3,29 triliun untuk operational expenditure (opex).

 

Capex terdiri untuk maintenance & restoration Rp 3,6 triliun dan pemenuhan maintenance reserve Rp 900 miliar. Sedangkan opex untuk bahan bakar Rp 1,73 triliun, biaya sewa pesawat Rp 900 miliar, biaya restrukturisasi perseroan Rp 370 miliar, dan modal kerja lainnya Rp 298,47 miliar. 

Sedangkan realisasi penggunaan per 31 Desember 2022 adalah untuk capex Rp 630,8 miliar (maintenance & restoration) dan opex total Rp 632,75 miliar (biaya sewa pesawat Rp 117,42 miliar. Lalu biaya restrukturisasi Rp 370 miliar dan modal kerja lainnya Rp 145,32 miliar. 

Pada perdagangan Rabu (18/1), saham GIAA ditutup di Rp 100 turun 0,99%. Namun, Kamis (19/1) pagi ini saham GIAA nampak mulai naik di awal perdagangan meski tipis Rp 1 atau 1%.

Halaman: