Erick Thohir: BUMN Tak Gunakan PMN untuk Benahi Dapen

Ilustrator: Lambok E. Martin Hutabarat | Katadata
4/5/2023, 09.47 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan tidak menggunakan penyertaan modal negara (PMN) untuk membenahi dana pensiun (Dapen) senilai Rp 12 triliun.

Adapun Dapen perusahaan pelat merah mencatat ketidakcukupan dana hingga Rp 9,8 triliun pada 2021. Defisit ini muncul akibat 65% dana pensiun tersebut memiliki masalah.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, ada dua penyelesaian untuk pembenahan Dapen dan penambahan modalnya. Seperti perusahaan dapat melakukan pengajuan dana kembali atau top up dan dapat menjual aset.

Erick menargetkan konsolidasi pengelolaan Dapen dan kebijakan pengelolaan Dapen akan selesai pada 2023.

"Transisi 3 sampai 5 tahun, tergantung kondisi dari masing-masing Dapen. Tapi konsolidasi pengelolaannya di tahun ini. Dan policy-nya di tahun ini," kata Erick Thohir kepada wartawan dikutip Kamis (4/5).

Erick juga menegaskan dana pensiun pelat merah akan dikelola oleh ahlinya agar kesalahan-kesalahan tidak terjadi berulang. "Rencana bulan Mei akhir proses penggabungan manajemen. Jadi misalnya, ini Dapen-Dapen dari pada sendiri-sendiri tidak jelas, salah, koruptif, sebaiknya dikelola oleh ahlinya," katanya.

Sebelumnya Erick telah mengumpulkan 41 direksi dari Dapen BUMN pada Januari 2023. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu memberi peringatan.

Pengelolaan Dapen ditegaskannya tidak lagi boleh seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel, dan sering bocor.

“Rekam jejaknya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan, atau dana yang dikorupsi,” kata pendiri konglomerat Grup Mahaka itu dalam siaran pers pada 12 Januari 2023.

“Sekarang saya bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk menyusun daftar hitam. Siapa saja direksi yang korup akan masuk daftar ini," ujarnya.

Bahhkan Kejagung telah meningkatkan status dugaan korupsi di Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) antara 2013 dan 2019 ke penyidikan dari penyelidikan pada 13 Maret lalu. Dalam laporannya, dana pensiun ini memiliki 13.307 peserta hingga April 2022.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail