Ekonomi Global Melambat, Kepala Bappenas Harap Trump Tak Terpilih Lagi

ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Milli
Ilustrasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pidato kenegaraan saat rapat bersama Senat di DPR AS di Capitol, Washington, Amerika Serikat, Selasa (4/2/2020). Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap Trump tidak terpilih lagi jadi Presiden AS. Jika Trump terpilih dapat memicu perang dagang AS-Tiongkok yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
24/2/2020, 15.33 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap Donald Trump tak terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Sebab, kebijakan ekonomi Trump telah membuat ekonomi global melambat pada tahun lalu.

Salah satu kebijakannya yaitu perang dagang antara AS dan Tiongkok. Jika Trump kembali terpilih dalam pemilihan umum tahun ini, Suharso memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berpotensi melambat pada tahun depan.

"Apabila Trump tidak terpilih, pertumbuhan ekonomi global mungkin meningkat. Tapi kalau terpilih kembali, mungkin menurun. Kita berdoa saja tidak terpilih," kata Suharso dalam paparan Rancangan Kerja Pemerintah 2021 di kantornya, Jakarta, Senin (24/2).

Meski begitu, Suharso menegaskan bahwa dirinya bukan merupakan sosok yang sangat anti dengan orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut. "Ini karena kita lihat kebijakannya selama ini. Kalau saja dia lebih fleksibel, akan beda ceritanya," ujar dia.

(Baca: Batal Dimakzulkan, Trump Sempat Tolak Jabat Tangan Nancy Pelosi)

Suharso menjelaskan, kebijakan Trump selama ini sangatlah populis dan protektif. Trump, menurut Suharso, sangat mudah menekan mitra dagang AS melalui fasilitas Generalized System of Preferences (GSP). GSP merupakan program unilateral Pemerintah AS berupa pembebasan tarif bea masuk.

Maka dari itu, ia pun menyebut, pertumbuhan ekonomi global di tahun depan masih lambat dan penuh ketidakpastian. Sehingga, masih ada kemungkinan terdapat koreksi ke bawah untuk perekonomian global.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekpnomi global tahun 2021 dari 3,6% menjadi 3,4%. Revisi tersebut disebabkan proyeksi pemulihan pertumbuhan global yang belum pasti. Sedangkan Bank Dunia memperkirakan perekonomian global pada tahun depan hanya tumbuh 2,6%.

(Baca: Kesepakatan Dagang Tahap I AS-Tiongkok Masih Penuh Risiko)

Reporter: Agatha Olivia Victoria