Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini melemah 0,3% ke posisi Rp 13.675 per dolar AS. Rupiah melemah meski data cadangan devisa Januari yang dirilis Bank Indonesia pada hari ini meningkat menjadi US$ 131,7 miliar dari posisi akhir tahun lalu.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate yang dipublikasikan pukul 10.00 WIB menempatkan rupiah di posisi Rp 13.647 per dolar AS, menguat dari posisi kemarin Rp 13.662 per dolar AS.
Mayoritas mata uang negara Asia juga melemah terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, yuan Tiongkok lunglai dan rupee India lunglai masing-masing 0,23%, baht Thailand 0,19%, peso Filipina 0,5%, Won Korea Selatan 0,55%, dolar Tawian 0,19%, dan dolar Singapura 0,22%.
Hanya Yen Jepang dan Dolar Hong Kong yang berhasil menguat terhadap dolar AS masing-masing 0,05% dan 0,03%.
(Baca: BI Sebut Wabah Virus Corona Sebabkan Rupiah Tertekan Selama Sepekan)
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan sejumlah sentimen eksternal masih mempengaruhi nilai tukar rupiah, salah satunya perkembangan virus corona. Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump melakukan komunikasi terkait perkembangan virus tersebut dan komitmen kesepakatan dagang tahap pertama.
"Dalam berita lain, People's Bank of China mengatakan sedang memantau dampak ekonomi dari wabah virus, tetapi bank sentral memiliki banyak alat kebijakan untuk mengimbangi tekanan," ujar Ibrahim, Jumat (7/2).
Di sisi lain, Inggris dan Uni Eropa dijadwalkan melakukan pembicaraan perdagangan bulan Maret. Sementara Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperkuat harapan ada langkah-langkah pelonggaran moneter yang akan ditempuh pada tahun ini.
(Baca: Modal Asing Kabur Rp 11 T, BI Yakin Kepercayaan Investor Masih Tinggi)
Dari sisi internal, cadangan devisa pada Januari tercatat meningkat dari posisi bulan lalu US$ 129,2 miliar. "Dengan cadangan devisa yang meningkat, BI akan semakin mampu mendukung ketahanan sektor ekternal," kata dia.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan pekan depan akan bergerak di rentang Rp 13.586 hingga Rp 13.720 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.
Sebelumnya, BI menyebut wabah virus corona telah menekan kurs mata uang global, termasuk rupiah. Apalagi, jumlah korban yang meninggal akibat virus tersebut terus bertambah.
BI juga mencatat terdapat aliran modal asing yang keluar dalam sepekan terakhir mencapai Rp 11 triliun. Meski demikian, bank sentral meyakini kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia masih sangat baik.