Sri Mulyani Sebut Virus Corona Berpotensi Ganggu Perekonomian Global

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok bakal semakin lambat akibat penyebaran virus corona.
28/1/2020, 14.59 WIB

Selain penyebaran virus corona, masih ada beberapa risiko lainnya yang patut diwaspadai global tahun ini. Risiko tersebut yakni ketidakpastian perang dagang, isu Brexit, perlambatan beberapa negara berkembang besar seperti India dan Tiongkok, pemilu AS, peningkatan utang yang memberi risiko pada stabilitas sistem keuangan, serta tensi politik dan geopolitik.

(Baca: Harga Minyak Tertekan Pasokan di AS dan Proyeksi Ekonomi IMF)

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,3% dari proyeksi pada Oktober 2019 sebesar 3,4%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu juga diturunkan dari 3% menjadi 2,9%, sedangkan tahun depan dari 3,6% menjadi 3,4%. 

Meski begitu, IMF memperkirakan pertumbuhan global tahun ini stabil meski masih lemah. IMF memperkirakan ekonomi negara berkembang tumbuh 4,4% pada tahun ini, naik dari tahun lalu sebesar 3,7%. Proyeksi pada 2019 dan 2020 tersebut turun 0,02% dibanding sebelumnya.

Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ini seiring ekonomi India yang melambat cukup tajam karena tekanan di sektor keuangan. Sementara ekonomi Tiongkok diperkirakan tumbuh 6% pada tahun ini, naik dari proyeksi sebelumnya 5,8% tetapi lebih lambat dari tahun lalu 6,1%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria