Bank Dunia Khawatir Kenaikan Utang Negara Berkembang Berujung Krisis

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, petugas memindahkan tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
9/1/2020, 18.29 WIB

Kejutan dari global yang mendadak, seperti kenaikan suku bunga secara tajam atau premi risiko yang melonjak juga harus diperhatikan. Sebab, hal itu bisa mengakibatkan tekanan finansial kepada kelompok EMDEs.

(Baca: Kian Lesu, Bank Dunia Pangkas Lagi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global)

Bank Dunia juga mencatat, utang global meningkat signifikan dalam 50 tahun terakhir. Total utang global pada 2018 sekitar 230% dari PDB Global. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa.

Utang negara berpenghasilan rendah juga meningkat. Nilainya mencapai 67% terhadap PDB atau sekitar US$ 270 miliar pada 2018. Angka tersebut meningkat dari posisi 2010, yang sebesar US$ 140 miliar atau 48% dari PDB.

Sebaliknya, total utang publik dan swasti di negara maju stabil di kisaran 264% terhadap PDB. Nilainya mencapai US$ 130 triliun. Utang sektor swasta sedikit menurun. Sedangkan utang pemerintah meningkat menjadi 104% dari PDB atau US$ 50 triliun.

(Baca: Sri Mulyani Lihat Utang Pemerintah Tembus Rp 4.478 Triliun Masih Aman)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria