Jokowi Perintahkan Airlangga Pangkas Defisit Transaksi Berjalan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
6/11/2019, 18.18 WIB

Ia menjelaskan, salah satu program yang akan dijalankan pemerintah yakni  B100 bisa menghemat impor sebesar US$ 18 miliar. Sedangkan dengan B30, Indonesia baru menghemat US$ 6 miliar. Ia pun optimis defisit transaksi berjalan bisa menurun.

(Baca: Hong Kong Resesi, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?)

Sebelumnya, BI mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2019 membengkak dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 8 miliar. Meningkatnya defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh perilaku musiman repatriasi dividen, dan pembayaran bunga utang luar negeri. Selain itu, BI juga menyebut kondisi perekonomian global sedang tidak menguntungkan.

Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan sepanjang Januari-September 2019 mengalami defisit sebesar US$ 1,95 miliar. Ekspor sepanjang sembilan bulan tahun ini tercatat sebesar US$ 124,17 miliar, turun 8% dibanding periode yang sama tahun lalu, sedangkan impor turun 9,12% menjadi US$ 126,11 miliar.

Defisit neraca perdagangan menjadi salah satu tantangan pemerintahan periode kedua Jokowi. Tahun lalu, Indonesia bahkan mencatatkan defisit neraca perdagangan terdalam sepanjang sejarah seperti tergambar dalam grafik di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria