Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada pagi hari ini, Kamis (22/8). Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp 14.230 per dolar AS atau menguat 0,09% dibanding penutupan sore sebelumnya Rabu (21/8) di level Rp 14.243 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai penguata rupiah pada pembukaan pagi ini dikarenakan rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The US Federal Reserve (The Fed).
"Rilis notulensi rapat FOMC mengindikasikan bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak memberi sinyal bahwa akan ada pemangkasan suku bunga acuan kembali dalam jangka pendek ini," ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (22/8).
Ia melanjutkan, hal tersebut karena mayoritas anggota rapat tersebut menunjukkan keyakinan bahwa perekonomian AS masih solid. Adapun The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya sebesar 0,25% pada bulan lalu dinilai ia bertujuan untuk mengantisipasi gejolak yang ada.
(Baca: Rupiah Menguat ke 14.243 per Dolar AS di Tengah Ancaman Resesi Global)
Gejolak ini dipicu dari perang dagang dengan Tiongkok serta mempertimbangkan tingkat inflasi yang masih di bawah yang ditargetkan The Fed dalam jangka panjang yakni 2%. "Maka dari itu, pelaku pasar masih menunggu pernyataan dari Gubernur Fed dalam Jackson Hole symposium terkait dengan arah suku bunga AS kedepannya," ujar Josua.
Pada perdagangan domestik kemarin, rupiah bersama sebagian besar mata uang Asia diperdagangkan menguat terhadap dolar AS sebelum rilis notulensi rapat FOMC. Penguatan tersebut juga masih terlihat pada hari ini setelah rilis.
Saat berita ini ditulis, yen Jepang menguat 0,06%, dolar Hongkong 0,02%, dolar Taiwan 0,05%, peso Filipina 0,06%, rupee India 0,22% dan baht Thailand 0,04%.
Dari sisi domestik, pelaku pasar diperkirakan Josua menantikan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini. "Diperkirakan BI akan tetap menahan suku bunga acuannya di level 5,75%," ucap dia.
Sehingga, rupiah diperkirakan dirinya akan bergerak stabil hari ini. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurut ia di kisaran Rp 14.200 - Rp 14.300 per dolar AS hingga penutupan.
(Baca: Pasar Tunggu Kebijakan BI dan The Fed, Rupiah Dibuka Menguat Tipis)