Selain itu, rencana pemindahan Ibu Kota Negara yang juga menjadi fokus pembangunan pemerintah ke depan, diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan Indonesia-sentris dengan mendorong pemerataan.
(Baca: Bappenas: Pinjaman Rp 700 M dari Bank Dunia untuk Pembangunan Kota )
Asian Development Bank (ADB) sebelumnya mengatakan, kebutuhan investasi infrastruktur di Asia terus meningkat. Besaran investasi infrastruktur bagi 25 negara di Asia, termasuk Indonesia, ditaksir mencapai US$ 1,34 triliun per tahun. Sehingga bisa diproyeksikan kebutuhan total investasi mencapai US$ 20,1 triliun untuk periode 2016-2030.
Dari angka estimasi US$ 1,34 triliun tersebut, jumlah investasi yang mampu dicukupi dari kawasan Asia sendiri bisa mencapai US$ 881 miliar. Sehingga terdapat selisih kebutuhan investasi infrastruktur sebesar US$ 459 miliar.
Sementara untuk kebutuhan investasi infrastruktur sosial hampir ekuivalen dengan infrastruktur ekonomi. ADB memperkirakan selisihnya mencapai US$ 448 miliar per tahun.