DPR Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 2020 Terlalu Rendah

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Suasana sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sejumlah fraksi di DPR mempertanyakan target pertumbuhan ekonomi pemerintah pada 2020 yang berada di kisaran 5,3-5,6%. Mereka berpendapat angka itu terlalu rendah.
29/5/2019, 12.19 WIB

(Baca: Bidik Ekonomi Tumbuh 5,3-5,6% di 2020, Ini 5 Prioritas Belanja Negara)

Namun, pemerintah perlu mengelola perekonomian nasional dengan lebih baik. “Jangan mengambinghitamkan variable eksternal dari kelemahan kepemimpinan untuk mengelola sumber daya dan kurangnya kebijakan yang tepat dan efektif,” ujar anggota Fraksi Gerindra Ramson Siagian.

Pemerintah sebelumnya menetapkan dalam RAPBN 2020 asumsi untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6%. Sedangkan inflasi ditargetkan berada di kisaran 2-4%, tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan 5-5,6%. Selain itu, nilai tukar rupiah ditargetkan berada pada Rp 14.000-Rp 15.000 per dolar AS.

Target harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$60-US$70 per barel, lifting minyak bumi 695 ribu barel hingga 840 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.191 ribu-1.300 ribu barel setara minyak per hari.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Ekspor dan Investasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2020)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria