Pimpin Penguatan Mata Uang Asia, Rupiah Sentuh Level Rp 13.985/US$

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Rizky Alika
31/1/2019, 13.19 WIB

(Baca: Rupiah Perkasa, Investor Asing Buru Aset Keuangan Indonesia)

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah juga menyebut nilai tukar rupiah berpeluang kembali ke posisi awal tahun 2018 di kisaran Rp 13.500 per dolar AS. "Ada ruang kembali ke awal tahun 2018," kata Nanang di kantornya, Jakarta, Kamis (20/12).

Beberapa faktor yang dapat mendukung penguatan nilai tukar rupiah adalah negosiasi perang dagang antara Tiongkok-AS yang diperkirakan mencapai kesepakatan pada Februari 2019 dan keputusan Brexit Inggris yang akan tuntas Maret 2019.

Dari sisi domestik, ia mengatakan Indonesia sudah melewati berbagai fase pelemahan rupiah, bahkan hingga menembus Rp 15.000 per dolar AS. Indonesia juga dinilai memiliki struktur ekonomi yang lebih baik dibandingkan 1998.

Selain itu, kerangka kebijakan moneter dan fiskal sudah lebih kuat. Di sisi lain, kondisi perbankan juga lebih baik dibandingkan sebelumnya. "Hemat kami, kita udah melewati level-level itu. Kalau lewat level itu, orang sudah terbiasa," ujarnya.

(Baca: BI Isyaratkan Ada Ruang Penguatan Kurs Rupiah Kembali ke Posisi Rp 13.500)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika