IMF: Perang Dagang Bisa Turunkan 1% PDB Dunia dalam 2 Tahun

Arief Kamaludin | Katadata
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
12/10/2018, 13.12 WIB

Selain perang dagang, ia mencatat utang pemerintah dan swasta di berbagai negara meningkat. Ia menyebutkan, utang di beberapa negara mencapai US$ 182 triliun atau 224% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah tersebut meningkat 60% dibanding posisi 2007.

Menurutnya kondisi ini perlu diwaspadai, karena akan membawa dana asing keluar (capital outflow), khususnya dari negara berkembang atau emerging market. Alasannya, investor akan mencari instrumen investasi yang dianggap aman dalam hal pengembalian imbal hasil (return). Maka, negara yang terpengaruh perang dagang atau yang memiliki utang berlebih rentan ditinggal investor.

(Baca juga: Koreksi Pertumbuhan, IMF Sebut Ekonomi Dunia Belum Cukup Kuat)

Sementara itu, ia memandang ada tantangan lain yang berasal dari disrupsi teknologi. Apabila hal ini tidak diatasi, maka ketimpangan dan kemiskinan bisa memburuk karena ada sebagian penduduk yang belum terakses internet. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan infrastruktur khususnya di bidang telekomunikasi merata.

Di satu sisi, teknologi juga bias menjadi peluang bagi pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Ia mencontohkan, financial technology (fintech) bisa menjangkau lebih banyak penduduk. Sebab, ia mencatat, saat ini masih ada sekitar 17 miliar penduduk di dunia belum terakses perbankan.

“Tapi ini perlu dikelola secara hati-hati dan seksama untuk menjaga stabilitas dan keamanan keuangan,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati