BI Kerek Bunga Acuan Jadi 5,75%, Otot Rupiah Menguat

Arief Kamaludin|Katadata
27/9/2018, 15.44 WIB

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mengerek bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 25 basis poin ke level 5,75%. Besaran kenaikan tersebut setara dengan bunga acuan Amerika Serikat (AS), Fed Fund Rate. Kenaikan tersebut memberikan otot kepada nilai tukar rupiah.

Pada perdagangan di pasar spot, nilai tukar rupiah sempat menguat ke kisaran 14.880-an per dolar AS menjelang dan saat pengumuman BI 7-Day Repo Rate, sebelum kemudian kembali ke kisaran 14.900-an. Saat berita ini ditulis, rupiah berada di level 14.914, melemah tipis 0,02% dibandingkan penutupan hari sebelumnya, namun lebih kuat dibandingkan posisi tertinggi sepanjang perdagangan hari ini yaitu 14.927.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan menaikkan BI 7-Day Repo Rate tersebut konsisten dengan upaya untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan menjaga daya tarik pasar keuangan domestik. “Sehingga bisa memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi,” kata dia dalam Konferensi Pers di Gedung BI, Kamis (17/9).  

(Baca juga: Bank Dunia Prediksi Defisit Transaksi Berjalan Hingga Akhir Tahun 2,4%)

Ia menjelaskan, ke depan, sikap kebijakan BI masih sama yaitu ahead the curve, alias antisipatif terhadap kebijakan moneter di negara maju. Adapun sikap kebijakan tersebut, ditambah kebijakan fiskal yang hati-hati, serta langkah-langkah konkret pemerintah dalam mengendalikan defisit transaksi berjalan, dinilainya jadi faktor yang meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.

Halaman: