Adapun untuk tarifnya tercatat 4,71% pada tenor sebulan, tenor 3 bulan sebesar 4,73%, tenor 6 bulan berkisar 4,82%, sedangkan tenor 12 bulan di level 4,90%.
Pada Selasa (14/8), dari lelang FX swap yang dilakukan oleh Bank Indonesia didapat dana US$ 540 juta. Rate swap tenor sebulan 4,88%, tenor 3 bulan sebesar 4,84%, sedangkan tenor setahun di level 5,09%.
Pada awal tahun lalu, rate swap sempat berada di kisaran 3% lantas merangkak sejalan meningkatnya permintaan lindung nilai akibat depresiasi kurs rupiah. Di dalam kondisi normal maka rate swap lazimnya bergerak di antara 3,5% - 4,5%.
Sejumlah pengusaha sebelumnya mengeluhkan biaya lindung nilai yang dianggap mahal. Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang menyatakan, tarifnya sekarang sebesar 5%.
Adapun, Ketua Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, pemerintah perlu mencari cara supaya eksportir lebih tertarik mengkonversi dolarnya menjadi rupiah salah satunya dengan menurunkan tarif hedging.