(Baca juga: Jelang Rilis Kebijakan 3 Bank Sentral, Indeks Saham dan Kurs Terpukul)

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang membaik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

Adapun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS sejak akhir Januari 2018, terutama dipicu oleh arus keluar dana asing seiring naiknya imbal hasil (yield) surat berharga AS dan penguatan dolar AS. Hal itu lantaran adanya ekspektasi kenaikan lebih cepat bunga acuan AS, defisit fiskal AS dan isu geopolitik.  

Mengacu pada kurs tengah BI, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan paling dalam pada 24 Mei 2018 ke level 14.205 per dolar AS. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Oktober 2015.

Halaman: