Jokowi Perintahkan Jajarannya Waspadai Lanjutan Risiko Ekonomi Global

Laily - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet bersama seluruh jajaran menteri, termasuk sejumlah menteri yang baru dilantik.
15/5/2018, 12.59 WIB

Akhir pekan lalu, pemerintah menggelar pertemuan dengan pelaku usaha dari 40 institusi di kantor Direktorat Jenderal Pajak. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menjelaskan kondisi perekonomian terkini di tengah gejolak nilai tukar rupiah terhadap. (Baca: Tekanan Eksternal Menguat, Pemerintah Yakinkan Pengusaha Ekonomi Baik).

Usai pertemuan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar konferensi pers bersama anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengenai hasil pertemuan dan perkembangan ekonomi. “Mereka (pelaku usaha) masih optimistis terhadap policy dan kinerja ekonomi Indonesia,” kata Sri, Jumat (11/5).

Menurut dia, para pelaku usaha memahami bahwa gejolak nilai tukar rupiah terjadi imbas faktor eksternal, bukan domestik. Adapun dari sisi domestik, kondisi Anggaran Penerimaan dan Belanja (APBN) 2018 jauh lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia memiliki ruang fiskal apabila dibutuhkan dalam menjaga gejolak perekonomian dari luar.

Ruang fiskal tersebut seiring dengan defisit APBN yang dipatok rendah yaitu 2,19 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), jauh di bawah batas yang diatur Undang-Undang Keuangan Negara yaitu 3 persen terhadap PDB.

Sampai akhir April, realisasi APBN diklaim postif, ditandai dengan defisit APBN yang mencapai Rp 55,1 triliun. Defisit tersebut jauh lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 72,2 triliun. (Baca pula: Tambal Defisit Neraca, Pemerintah Akan Buka Impor Gula Mentah).

Bahkan, keseimbangan primer tercatat surplus Rp 24,2 triliun atau jauh lebih besar dibandingkan periode sama pada 2017 sebesar Rp 3,7 triliun. Keseimbangan primer adalah total penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Kondisi surplus menunjukkan meningkatnya kemampuan negara membayar bunga utang. “Jadi APBN kita kuartal pertama sangat baik,” ujar Sri.

Halaman: