Daya Beli Petani Terus Tergerus dalam Tiga Bulan Terakhir

ANTARA FOTO/Rahmad
Petani memanen butiran padi (gabah) di Desa Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/3).
2/4/2018, 17.44 WIB

Kemudian, harga Gabah Kualitas Rendah per kilogram di tingkat petani turun 8,16% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 4.367 dan di tingkat penggilingan turun 7,82% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 4.465.

“Pada Maret panen raya sehingga harga gabah di petani maupun penggilingan turun tajam,” kata Suhariyanto. Adapun pada bulan sebelumnya, ia menyebut penurunan harga gabah disebabkan oleh penurunan kualitas gabah lantaran cuaca yang kurang bagus.

(Baca juga: Harga Gabah Petani Turun, BPS Sebut Beras Impor Disimpan di Gudang)

Secara sektoral, NTP yang mengalami penurunan terbesar pada Maret 2018 yaitu di sektor tanaman pangan 1,18%, di susul sektor perikanan yaitu nelayan 0,48%, dan peternakan 0,15%. Meski begitu, NTP masih di atas 100. Ini artinya, petani terkait masih mengalami surplus pendapatan, namun surplusnya mengecil.

Secara rinci, NTP di atas 100 berarti petani mengalami surplus pendapatan. Di sisi lain, jika NTP 100 maka petani mengalami impas dan di bawah 100 berarti petani mengalami defisit pendapatan.

Di sisi lain, NTP di sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,13%, hortikultura naik 0,06%, dan perikanan khusus pembudidaya ikan naik 0,07%. Namun, NTP di sektor perkebunan rakyat dan pembudidaya ikan masih di bawah 100. Ini artinya petani terkait masih mengalami defisit pendapatan.

Sementara itu, NTP di sektor hortikultura hanya sedikit di atas 100 alias petani terkait mengalami impas pendapatan.

Halaman: