Penyaluran KUR 85,6% dari Target, Rasio Kredit Bermasalahnya 0,21%

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
8/12/2017, 16.14 WIB

Untuk sektor produksi, termasuk sektor jasa naik dari 33% di Desember 2016 menjadi 44% di November 2017. Sedangkan sektor produksi tanpa sektor jasa naik dari 22% di Desember 2016 menjadi 31,5% di November 2017.

Sementara jika dilihat menurut wilayah, penyaluran KUR didominasi Pulau Jawa dengan porsi penyaluran sebesar 55,8% atau Rp 50,9 triliun. Diikuti oleh Sumatera sebesar 19% atau Rp 17,32 triliun, Sulawesi sebesar 10,2% atau Rp 9,3 triliun. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,7% atau Rp 6,1 triliun, Kalimantan 6,2% atau Rp 5,6 triliun, serta Maluku dan Papua sebesar 2,1% atau Rp 1,9 triliun.

(Baca: Penyaluran KUR 2017 Dibidik Rp 106,6 Triliun)

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan, “Kami mencatat kinerja penyaluran KUR per provinsi. Itu sesuai dengan sebaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia."

Darmin berpesan agar Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM dan penyalur KUR perlu rutin duduk bersama membahas persoalan-persoalan di lapangan, terutama terkait pembayaran subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan subsisi bunga KUR.

“Kami perlu mengidentifikasi dengan baik persoalan-persoalan di lapangan. Mulai dari solusi agar pencairan subsidi lebih cepat, persoalan sistem, dan lainnya. Ini penting agar permasalahan yang sama tidak berulang,” kata dia.

Halaman: