Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan memperkirakan penerimaan pajak tahun ini masih akan meleset dari target. Selisih antara target dengan realisasi penerimaan (shortfall)  diprediksi bakal mencapai Rp 120 triliun sampai Rp 127 triliun. (Baca juga: Kekurangan Pajak Susut Separuh, APBN 2017 Bisa Tanpa Revisi)

"Penerimaan pajak mungkin akan berkurang (tidak sesuai target) atau shortfall. Kalau tahun lalu Rp 250 triliun dan tahun ini setengahnya lah Rp 127 triliun,” ujar Anton, Senin (6/3) pekan lalu. Salah satu penyebabnya adalah masih berlangsungnya program amnesti pajak (tax amnesty) hingga akhir kuartal pertama tahun ini.

Maka itu, Anton juga memperkirakan, pemerintah akan membatasi belanja untuk menjaga defisit anggaran. Realisasi belanja negara kemungkinan hanya akan mencapai 96 persen. Artinya, akan ada pemotongan anggaran secara alamiah sebesar empat persen. Dengan begitu, ia menghitung akan ada sisa anggaran dari tidak tercapainya target belanja sebesar Rp 80 triliun.

Dengan sisa anggaran ini, dia melihat adanya kemungkinan pemerintah tidak menambah pembiayaan yang ditargetkan sebesar Rp 330,2 triliun tahun ini. Alhasil, pemerintah bisa saja tidak merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara seperti lazim terjadi pada setiap pertengahan tahun.

“Kecuali ada perubahan asumsi makro seperti harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dan lifting minyak,” kata Anton.

Halaman: