Data BPS soal Inflasi Tinggi Januari Jadi Sorotan Pemerintah

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Antrean pengurusan STNK dan BPKB seiring pemberlakuan kenaikan tarif administrasinya mulai 6 Januari 2017.
17/2/2017, 17.29 WIB

Ia menduga, BPS turut memperhitungkan kenaikan biaya administrasi pengurusan STNK baru, perpanjangan dan pengurusan surat kendaraan bermotor lainnya. Maka itu, kontribusi inflasinya lebih besar dari perkiraan. “Semuanya mungkin dimasukan ke situ ya,” ujarnya. Selain itu, ia menduga, tekanan inflasi juga berasal dari persepsi masyarakat yang keliru mengira bahwa kenaikan tarif STNK yang dimaksud adalah kenaikan pajak.

Sejalan dengan Darmin, ia memprediksi, tekanan inflasi dari kenaikan tarif STNK tidak akan berlanjut ke bulan berikutnya. Ke depan, menurut dia, yang perlu diwaspadai adalah tekanan inflasi dari kenaikan bertahap tarif dasar listrik (TDL) golongan 900 Volt Ampere (VA). Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan kenaikan di Januari, Maret dan Mei.

“Sampai akhir tahun ini yang harus kita waspadai kenaikan tarif listrik ya. Tapi kemarin saya dengar ada koordinasi BI (Bank Indonesia) dengan pemerintah ya, dalam artian sekiranya jika dimungkinkan, jika tekanan inflasi mulai mereda, baru lakukan adjustment dari tarif listrik,” ujar Josua. (Baca juga: Harga Minyak Turun, Tarif Listrik Februari 2017 Tetap)

Ia memperkirakan inflasi Februari berada di kisaran 0,4-0,5 persen. Sedangkan untuk keseluruhan tahun sebesar 4-4,2 persen. Selain imbas kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices), tingginya inflasi juga disebabkan kenaikan harga beragam komoditas dan pangan bergejolak (volatile food), serta inflasi inti.

Tekanan inflasi diperkirakan bakal terjadi di semester pertama dan mereda di semester kedua. “Unless ya ada kenaikan harga BBM,” ucap Josua.

Di sisi lain, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih juga berpendapat tekanan inflasi dari kenaikan biaya administrasi pengurusan STNK tak akan berlanjut di Februari ini. Seperti halnya Darmin, ia pun menduga, BPS menghitung dampak kenaikan biaya administrasi STNK sekaligus untuk 12 bulan lantaran tak ada data bulanannya.

“Satu kali tembak, Februari akan turun,” ucapnya. Meski begitu, ia menyebut adanya risiko level inflasi meleset dari target pemerintah yang sebesar 3-5 persen. “Kita ada prediksi 5,3 karena naiknya harga bahan makanan, BBM dan TDL,” ujarnya.

Halaman: