Investasi di sektor listrik mengalami peningkatan pada kuartal I tahun ini, dan akan kembali naik di kuartal berikutnya. Apalagi, ada kebijakan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengenai tarif listrik yang bisa meningkatkan minat investor.

Lokasi yang paling banyak dipilih pun di Jawa Tengah, khususnya untuk pembangunan listrik. Ini juga salah satunya yang membuat porsi investasi di Pulau Jawa naik hingga 22,6 persen menjadi Rp 54,7 triliun.

Azhar juga menyampaikan, investasi dari Hongkong dan Cina juga meningkat. Bahkan, untuk pertama kalinya masuk dalam 10 besar investasi terbesar. Nilai investasi Cina mencapai US$ 146,5 juta untuk 70 proyek. Sementara Hongkong nilainya mencapai US$ 75,1 juta untuk 200 proyek.

"Hongkong dan Cina cenderung ke pengolahan mineral, di Sulawesi dan Kalimantan. Memang sesuai progres pemerintah untuk hilirisasi. Kami harap banyak komitmen mereka yang besar termasuk listrik, bisa terealisasi," ujarnya.

Negara penyumbang investasi terbesar pada kuartal I masih ditempati oleh Singapura US$ 1,23 miliar. Kemudian Jepang US$ 1,21 miliar, Korea Selatan US$ 634 juta, Inggris US$ 357 juta, dan Amerika Serikat (AS) US$ 292,1 juta.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati