Setelah Anjlok di Level Rp 12 Ribu, Rupiah Berbalik Menguat

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
10/7/2014, 14.21 WIB

Menurutnya penguatan nilai tukar ini tidak sampai menembus level Rp 11.000. Alasannya fundamental ekonomi Indonesia yang belum kuat, pasokan dolar masih mengandalkan portofolio dan penarikan utang luar negeri. Selain itu, ekspor dan impor juga belum bisa diandalkan. Sedangkan permintaan dolar masih cukup tinggi untuk membayar impor dan utang luar negeri.

"Untuk sementara (penguatan rupiah) karena ekspektasi Jokowi menang, inflow dari asing akan membantu menambah supply valas," ujarnya.

Penguatan rupiah ini senada dengan hasil riset Standard Chartered Bank yang memperkirakan pasar akan bereaksi positif jika Jokowi memenangkan pemilihan presiden. Dalam skenario Stanchart, rupiah akan menguat hingga 11.300 dalam waktu dekat. Sedangkan jika Prabowo yang memenangkan pilpres, pasar akan menyambut negatif dan kemungkinan rupiah akan melemah di level Rp 12.200 tahun ini.

Selain itu, hasil jajak pendapat Nomura Securities International Inc menggambarkan bahwa jika Jokowi terpilih, nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan sebesar 2,3 persen dan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan naik 5,05 persen dalam jangka pendek.

Sedangkan, jika Prabowo memenangkan pemilu, nilai tukar rupiah akan melemah sebesar 2,57 persen, sedangkan IHSG akan mengalami penurunan 5,79 persen dalam jangka pendek. (Baca: Jokowi-Kalla Menang, Rupiah Bakal Menguat)

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survey, Jokowi-Jusuf Kalla memenangkan pilpres dengan selisih 3-6 persen. Survey Litbang Kompas Jokowi unggul sebesar 52,34 persen dibanding pasangan Prabowo-Hatta Rajasa sebesar 47,66 persen. Survey RRI Jokowi-JK mendapat 52,71 persen dan Prabowo =-Hatta asbesar 47,29 persen. 

Lembaga survey yang lain seperti CSIS-Cyrus juga mengunggulkan Jokowi yaitu dengan perolehan suara 52,1 persen dan Prabowo-Hatta mendapat 48,9 persen. Sedangkan Lingkaran Survei Indonesia menghitung Jokowi-JK mendapat suara 53,37 persen dan Prabowo Hatta mendapat 46,43 persen.

Halaman:
Reporter: Rikawati, Nur Farida Ahniar