Rupiah Melemah, Pasar Antisipasi Hasil Pilpres

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
2/7/2014, 17.42 WIB

Sementara data perdagangan valuta asing Bloomberg, rupiah ditutup pada Rp 11.913 per dolar AS, melemah 0,41 persen dibandingkan penutupan kemarin.  

Menurut dia, dilihat dari siklusnya permintaan terhadap dolar AS sebetulnya sudah berkurang karena repatriasi modal, baik dari sisi pembayaran bunga obligasi maupun pembayaran dividen telah berakhir. "Jadi demand yang seasonal ini juga berakhir," ujarnya.

Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai, salah satu penyebab rupiah kembali melemah karena surplus neraca perdagangan Mei 2014 yang hanya US$ 0,07 milliar. Angka ini, menurutnya, masih di bawah ekspektasi pasar.

Padahal dengan memasuki bulan Puasa dan menjelang lebaran, permintaan akan kebutuhan rumah tangga akan semakin meningkat. Alhasil akan mendorong peningkatan impor yang akan menyebabkan neraca perdagangan akan kembali tertekan pada bulan ini.

?Jadi rupiah akan sulit menguat, karena puasa impor lebih banyak. Itu akan menekan trade balance,? ujarnya.

Apalagi, saat ini sudah masuk musim liburan sekolah, sehingga kebutuhan akan dolar terus meningkat. Dolar AS diperkirakan akan terus berada di kisaran Rp 11.800 hingga Rp 12.000.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati