Krisis Irak Bisa Bikin Ekonomi RI Ketar-Ketir

BBM KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
27/6/2014, 18.32 WIB

?Kombinasi melemahnya rupiah dan naiknya harga minyak akan menambah biaya impor BBM dan berisiko menyebabkan pengeluaran anggaran subsidi yang lebih tinggi,? sebut riset Mandiri Sekuritas.

Budi Hikmat, Direktur Direktur Bahana TCW Investment, mengatakan selama ini alokasi APBN selalu tidak tepat sasaran, terutama yang berasal dari subsidi BBM. ?Ini yang menyebabkan rupiah melemah, karena subsidi BBM yang membengkak,? kata dia.

Dia menjelaskan, subsidi naik menyebabkan pemerintah mesti mencari pembiayaan melalui penerbitan surat utang negara (SUN). Alhasil ini membuat tingkat imbal hasil (yield) obligasi Indonesia naik sehingga menyebabkan crowding out  dipasar keuangan Indonesia.

Bank Indonesia (BI) juga mengakui jika tekanan impor minyak telah menyebabkan rupiah melemah. Menurut Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, defisit neraca perdagangan diakibatkan masih tingginya impor minyak. Jika terus berlanjut, defisit neraca perdagangan akan membuat defisit neraca transaksi berjalan bertambah bengkak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, selama periode Januari-April 2014, defisit perdagangan minyak Indonesia mencapai US$ 8,8 miliar. Tingginya defisit ini menjadi penyebab utama terjadinya defisit perdagangan

Halaman:
Reporter: Rikawati, Aria W. Yudhistira