Optimisme Pelonggaran Lockdown Angkat Rupiah ke Rp 15.060 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) naik 0,11% imbas pelonggaran lockdown negara dunia.
Editor: Ekarina
6/5/2020, 09.46 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Rabu (6/5) menguat 0,11% ke level Rp 15.060 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan nilai tukar terimbas optimisme pasar menyambut kebijakan pelonggaran karantina wilayah (lockdown) sejumlah negara yang berdampak kembali bergairahnya kegiatan ekonomi. 

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang Asia menguat pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,25%, dolar Hong Kong 0,02%, dan rupee India 0,11%.

Sedangkan mata uang Asia, tampak melemah pagi ini. Dolar Singapura turun 0,06%, dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selaatn 0,17%, peso Filipina 0,07%, yuan Tiongkok 0,38%, ringgit Malaysia 0,06%, dan baht Thailand 0,04%.

(Baca: Rupiah Menguat ke 15.080 per Dolar AS Meski Ekonomi Kuartal I Anjlok)

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra  mengatakan, sentimen positif kembali datang ke pasar keuangan. "Pasar menyambut positif pelonggaran lockdown karena perekonomian akan aktif kembali," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (6/5).

Selain itu, sentimen positif juga datang dari kenaikan harga minyak mentah West Texas Intermeddiate (WTI) yang sudah di atas US$ 20 per barel. Peningkatan permintaan harga minyak dikarenakan pemangkasan produksi sudah dimulai dan terdapat indikasi awal pulihnya permintaan.

Meski demikian, sentimen pasar terhadap aset berisiko juga tampak agak beragam hari ini, seperti yang terlihat pada pelemahan mayoritas mata uang Asia. "Ada yang bergerak positif dan ada yang tertekan," ujarnya.

(Baca: Hubungan AS-Tiongkok Memburuk, Rupiah Melemah 0,5% jadi 14.960 per US$)

Tekanan ini menurutnya datang dari meningkatnya  ketegangan AS dan Tiongkok "Ini menjadi kekhawatiran pasar dan bisa memicu perang dagang baru," kata dia menambahkan.

Selain itu, pasar masih mengkhawatirkan dampak negatif pandemi virus corona terhadap perekonomian global. Pasar juga mengkhawatirkan adanya peningkatan pandemi corona pasca pelonggaran lockdown.

Dengan beragam sentimen tersebut, Tjendra memperkirakan kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini mungkin bergerak tak terlalu jauh dari penutupan kemarin yakni antara Rp 15.000 hingga 15.150 per dolar AS. 

Adapun detail pergerakkan rupiah di pekan ini bisa dilihat dalam databoks berikut ini:

Reporter: Agatha Olivia Victoria