BI Sudah Kantongi Surat Utang Pemerintah Rp 443,48 Triliun

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan keseluruhan SBN yang dimiliki bank sentral berasal dari operasi moneter.
28/5/2020, 16.28 WIB

Kemudian pada 28-29 April, BI menyerap Rp 9,07 triliun. Jumlah tersebut mencapai 22,68% dari target pemerintah yang sebesar Rp 40 triliun. Total serapan BI dari 4 seri SUN kala itu terdiri dari lelang utama Rp 2,33 triliun dan GSO Rp 7,4 triliun.

(Baca: Defisit Anggaran Melebar, Target Pembiayaan Utang Naik Jadi Rp 1.206 T)

Selanjutnya pada 5-8 Mei bank sentral menyerap Rp 7,31 triliun SBSN, 52,24% dari target pemerintah Rp 14 triliun. Terdiri dari lelang utama Rp 1,54 triliun, lelang GSO Rp 2,1 triliun, dan private placement Rp 3,67 triliun.

Lalu pada 12 Mei, BI tercatat menyerap Rp 1,77 triliun, atau 4,43% dari target maksimal RP 40 triliun. Ini terdiri dari serapan lelang utama Rp 1,77 triliun dari 4 seri SUN.

Terakhir, pada 18 Mei bank sentral menyerap Rp 1,17 triliun dari lelang utama 5 seri SBN pemerintah, atau 8,39% dari target maksimalnya RP 9,5 triliun.

Adapun Kementerian Keuangan sebelumnya mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172 triliun, naik 14% dibanding periode yang sama tahun lalu. Utang pemerintah hingga kini masih didominasi oleh surat berharga negara, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria