Modal Asing Masuk Masih Seret Meski Imbal Hasil Surat Utang RI Menarik

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. BI mencatat, aliran modal asing yang masuk lewat pasar surat berharga negara Rp 1,06 triliun sepekan kemarin
26/6/2020, 07.53 WIB

Ia pun berharap BI dapat melakukan langkah antisipatif. Salah satunya, dengan sesegera mungkin membeli surat berharga negara yang dilepas oleh investor asing sehingga nilai tukar rupiah juga bisa berpeluang semakin menguat.

Hingga akhir Mei, bank sentral mencatat telah mengantongi SBN mencapai Rp 443,48 triliun. Surat utang pemerintah tersebut berasal dari pembelian di pasar primer maupun sekunder.

Dari jumlah tersebut, Rp 34,05 triliun atau 7,6% dibeli dari pasar perdana selama tahun ini. Keseluruhan SBN yang dimiliki bank sentral akan digunakan untuk operasi moneter.

(Baca: BI Bersedia Berbagi Beban dengan Pemerintah untuk Pulihkan Ekonomi)

Adapun salah satu operasi moneter yang dilakukan BI menggunakan SBN, yakni repurchase agreement atau repo. Kebijakan tersebut bertujuan menyerap maupun menambah likuiditas pasar keuangan dan perbankan.

Pada tahun ini saja, otoritas moneter telah membeli SBN sebesar Rp 200,25 triliun. Dari jumlah tersebut, surat utang yang dibeli BI di pasar perdana sebelum UU Nomor 2 tahun 2020 yakni Rp 10,07 triliun, setelah UU Nomor 2 tahun 2020 Rp 23,98 triliun, dan dari pasar sekunder Rp 166,20 triliun.

Sebelum UU Nomor 2 tahun 2020, BI hanya diperbolehkan membel SBSN jangka pendek di bawah 1 tahun dari pasar perdana untuk instrumen moneter keuangan syariah.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria